Pasar Rakyat Ala PBNU

Salah satu program Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dalam rangka pemberdayaan perekonomian masyarakat adalah pasar rakyat. Pasar rakyat ala PBNU ini cukup unik, biasanya pasar rakyat hanya
menggelar produk-produk kebutuhan keluarga secara murah, namun pasar rakyat ala PBNU ini juga menyelenggarakan peningkatan kapasitas warga dengan pelatihan atau workshop.

Program ini telah dicanangkan semenjak awal kepengurusan KH Said Aqil Siradj, dan secara resmi telah dimulai pada April 2012 lalu. Hingga saat ini pasar rakyat ini masih berjalan di daerah-daerah. Rencananya pelaksanaan pasar rakyat ini pada tahun pertama pelaksanaan akan diselenggarakan di 48 kota/kabupaten di sepanjang pulau Jawa. Kemudian pada tahun kedua dan ketiga akan diselenggarakan masing-masing di 50 kota/kabupaten di Indonesia.

Salah satu produk yang unik dalam pasar rakyat ini adalah “minyak goreng bintang sembilan” dan “kartu umat”. Kedua produk ini adalah produk NU yang berhasil dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Dalam ajang pasar rakyat ini juga dijual berbagai produk sembako dan produk lainnya dengan harga di bawah harga pasar. Event ini juga menjadi ajang promosi berbagai produk warga NU setempat.

Sementara itu, untuk mengembangkan potensi wirausaha masyarakat pasar rakyat juga menyelenggarakan pelatihan dan workshop. Seperti workshop Kewirausahaan dan Broadcasting yang diselenggarakan di Aula Muktamar Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Sabtu (2/2/2013). Dalam Workshop bertema “Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan dengan Usaha Mandiri” ini, peserta dibekali materi tentang kewirausahaan. Diantaranya soal bagaimana menanamkan dan mengubah pola pikir generasi muda dalam berwirausaha.

Acara ini bertujuan untuk melakukan pemberdayaan masyarakat dalam bidang perekonomian, serta mengeratkan hubungan persaudaraan sesama warga masyarakat.